Minggu, 18 Maret 2012

Sejarah kelas 9


Negara boneka adalah negara yang secara resmi merdeka dan diakui kedaulatannya namun secara de-facto berada di bawah kontrol negara lainnya. Negara boneka secara harfiah berarti negara di mana pemerintahannya dapat disamakan seperti boneka yang dimainkan oleh pemerintah negara lainnya sebagai dalang.
Pemerintahan negara boneka biasanya sangat tergantung kepada negara dalangnya terutama dalam hal politik, ekonomi, militer dan hubungan luar negeri. Ini menyebabkan pemerintahan seperti ini biasanya tidak mempunyai legitimasi cukup baik di dalam negeri maupun ke dunia internasional.
 
Indonesia Masa 1949 - 1950
Terbentuknya Negara-Negara Boneka di IndonesiaBelanda yang ingin kembali menguasai wilayah Indonesia terus melakukan tindakan-tindakanuntuk merebut kembali wilayah-wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia berhasil dipecah-pecah olehBelanda. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kembali wilayah-wilayahnyabaik melalui perjuangan bersenjata maupun melalui jalan perundingan.

A. Negara-negara Boneka Bentukan Belanda
Negara boneka adalah negara yang secara resmi merdeka dan diakui kedaulatannya namun secarade-facto berada di bawah kontrol negara lainnya. Negara boneka secara harfiah berarti negara dimana pemerintahannya dapat disamakan seperti boneka yang dimainkan oleh pemerintah negaralainnya sebagai dalang.Untuk menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia, salah satu cara yang dilakukan olehBelanda adalah dengan membentuk negara-negara boneka.

Tujuannya adalah untuk mengepungkedudukan pemerintahan Republik Indonesia atau mempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Setiap negara bagian atau negara boneka yang diciptakan Belanda tersebut dipimpinoleh seorang yang ditunjuk oleh Belanda. Melalui negara-negara boneka yang dibentuknya, Belandamembentuk Pemerintahan Federal dengan Van Mook sebagai kepala pemerintahannya. DalamKonferensi Federal di Bandung pada tanggal 27 Mei 1948 lahirlah Badan Permusyawaratan Federal(BFO). Di dalam BFO terhimpun negara-negara boneka ciptaan Belanda.Berikut adalah negara-negara boneka ciptaan Belanda:


1.    Negara Indonesia TimurBerdiri : Desember 1946
Wilayah : Timur Selat Makasar dan Selat BaliPemimpin : Tjokorda Gede Raka Sukawati2.
2.     Negara Sumatera TimurBerdiri : 25 Desember 1945 (diresmikan pada tanggal 16 Februari 1947)Wilayah : Kota Medan dan sekitarnyaPemimpin : Dr. Mansur
3.    . Negara Sumatera SelatanBerdiri : 30 Agustus 1948Wilayah : Kota Palembang dan sekitarnyaPemimpin : Abdul Malik 
4.     Negara Jawa TimurBerdiri : 26 Nopember 1948Wilayah : Kota Surabaya, Malang dan daerah-daerah sebelah timur hingga ke BanyuwangiPemimpin : R. T. Kusumonegoro
5.     Negara PasundanBerdiri : 26 Februari 1948Wilayah : Priangan, Jawa Barat dan sekitarnyaPemimpin : R. A. A. Wiranata Kusumah
6.     Negara MaduraBerdiri : 16 Januari 1948Wilayah : Kota Madura dan sekitarnyaPemimpin : Tjakraningrat Selain negara-negara boneka yang diciptakan oleh Belanda, terdapat juga daerah-daerah yangmemiliki otonomi seperti Kalimantan Barat, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, JawaTengah, Bangka, Belitung, dan Riau. Daerah-daerah tersebut dikepalai oleh Sultan Hamid II.


B. Perjanjian Roem-Royen
Latar belakangMeskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan,
 Belanda tetap saja tidak mau mengakuikelahiran negara indonesia.
Dan Belanda pun membuat negara boneka yang bertujuanmempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Negara boneka tersebut dipimpin oleh VanMook. Dan Belanda mengadakan konferensi pembentukan Badan Permusyawaratan Federal(BFO)27 Mei 1948.Dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Militer Belanda denganmenyerang kota Yogyakarta dan menawan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat lainnya.Namun sebelum itu Presiden mengirimkan radiogram kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara yangmengadakan perjalanan di Sumatera untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI).Dengan begitu Indonesia menunjukkan kegigihan mempertahankan wilayahnya dari segala agresiBelanda. Akhirnya konflik bersenjata harus segera diakhiri dengan jalan diplomasi. Dan atasinisiatif Komisi PBB untuk Indonesia, maka pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan diJakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, Anggota Komisi Amerika. Hasil PerundinganPerjanjian Roem Royen adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yangditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949, kemudian dibacakan kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan resolusi dewan keamanan PBB tertanggal 28 januari 1949 danpersetujuannya tanggal 23 Maret 1949.

 Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi,Mohammad Roem dan J. H. van Roijen. Pernyataan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Mr. Roem :1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas Gerilya,2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar,3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta, dan4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskansemua tawanan perang. 

Pernyataan delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. H.J. Van Royen :

1. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasamelakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta,
2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tak bersyarat pemimpin-pemimpin republic Indonesiadan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948, dan
3. Pemerintah Belanda setuju bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudahpemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.Pada tanggal 22 Juni 1949 diselenggarakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, BFOdan Belanda. Perundingan itu diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley, diadakan danmenghasilkan keputusan:1. Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjianRenville pada 1948,2. Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela danpersamaan hak, dan3. Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.

http://htmlimg3.scribdassets.com/5qxduwfz9csz17d/images/2-21f1a5043d.png

C
. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Suasana sidang Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2November 1949.  

Latar belakangUsaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan.Belanda mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda dan Indonesia kemudianmengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perundingan Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem-van Roijen, dan Konferensi MejaBundar. 

Hasil konferensiHasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah:1) Serahterima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat,kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadidaerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara terpisah karenaperbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini.

 Karena itu pasal 2menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serahterima, dan bahwa masalah iniakan diselesaikan dalam waktu satu tahun,2) Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarki Belanda sebagai kepalanegara,3) Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat,4) Keradjaan Nederland menjerahkan kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnja kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat ditjabut, dan karena itu mengakuiRepublik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat,5) Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu atas dasar ketentuan-ketentuan padaKonstitusinja; rantjangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada Keradjaan Nederland,6) Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja pada tanggal 30 Desember 1949, dan7) Rantjangan Piagam Penjerahan Kedaulatan.  Peristiwa - peristiwa sekitar Konferensi Meja Bundar (KMB) : * Terbentuknya Republik Indonesia Serikat  Pada tanggal 29 Oktober 1949 dapat ditandatangani Piagam Persetujuan Konstitusi RIS. Piagampersetujuan konferensi RIS antara Republik Indonesia dengan BFO. Hasil keputusan KMB diajukankepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Selanjutnya KNIP bersidang dari tanggal 6-14Desember 1949 untuk membahas hasil-hasil itu. Pembahasan hasil KMB oleh pihak KNIP dilakukanmelalui pemungutan suara dengan KNIP menerima hasil KMB. Salah satu keputusan KMB di Den Haag Belanda adalah Indonesia menjadi negara serikat dengannama Republik Indonesia serikat. Untuk menjadi RIS tersebut, KNIP dan DPR mengadakan sidang diJakarta. Sidang tersebut berhasil menyetujui naskah konstitusi untuk RIS yang dikenal sebagai UUDRIS. Pada tanggal 16 Desember 1949 diadakan sidang pemilihan Presiden RIS di Gedung Kepatihan,Yogyakarta oleh wakil dari enam belas negara bagian. Sidang itu dipimpin oleh Muh. Roem dananak Agung Gede Agung. pada tanggal 14 Desember 1949 para wakil pemerintah yang menjadibagian dari RIS. Pada tanggal 14 Desember 1949 diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar