Minggu, 18 Maret 2012

Meresensi Buku


JADWAL KERJA



TANGGAL
KETERANGAN
20 Februari 2010
Mencari dan mendapatkan buku ilmu pengetahuan populer.
24 Februari 2010
Mencari dan mencatat hal-hal pokok 5W 1H.
25-27 Februari 2010
Mencari dan mencatat butir-butir pokok.
01-02 Maret 2010
Mencari dan mencatat butir-butir pokok.
05-08 Maret 2010
Menyusun rangkuman dari butir-butir pokok.
10-13 Maret 2010
Pengetikan
13 Maret 2010
Mencetak (print)

created by :SURYANAWATI  
HAL-HAL POKOK PADA POKOK BAHASAN (5W 1H)

1.   Apa yang dibahas pada bacaan tersebut?
Jawab: Tentang cara pembudidayaan tanaman lidah buaya.

2.   Siapa yang membahas pada bacaan tersebut?
Jawab: Yang membahas yaitu penulis buku tersebut, yaitu Ir.Ajat Jatnika
         M.Sc. dan Ir.Saptoningsih M.P.

3.   Kapan hal tersebut dibahas?
Jawab: Pada bulan November tahun 2009.

4.   Dimana hal tersebut dibahas?
Jawab: Di buku “Meraup Laba dari Lidah Buaya” pada cetakan pertama.

5.   Mengapa hal tersebut dibahas?
Jawab: Karena penulis buku tersebut ingin membagikan pengetahuannya
         tentang pembudidayaan dan pengolahan tanaman lidah buaya kepada
  orang lain.

6.   Bagaimana hal tersebut dibahas?
Jawab: Hal tersebut dibahas dengan cara membuat uraian-uraian mengenai cara pembudidayaan lidah buaya dengan menggunakan Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik.



BUTIR-BUTIR POKOK PADA POKOK BAHASAN

Butir-butir pokok / gagasan utama pada pokok bahasan,yaitu:

1.      Budi daya lidah buaya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik.
2.      Budi daya lidah buaya dengan Sistem Konvensional paling banyak dilakukan di Indonesia.
3.      Budi daya Sistem Konvensional adalah budi daya dengan menggunakan media tanah.
4.      Pengolahan lahan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pertama kali saat memulai budi daya lidah buaya.
5.      Pengolahan lahan dilakukan dengan cara membajak tanah hingga kedalaman 30 cm dan menjadi gembur,kemudian buat bedengan.
6.      Jika tanah memiliki pH yang rendah maka perlu diberi kapur, sehingga pH tanah meningkat sekaligus mempercepat kelarutan hara.
7.      Pembibitan dilakukan dengan cara mengambil bibit dari anakan yang berada di sekitar induknya.
8.      Lakukan pendederan untuk mendapatkan bibit yang baik.
9.      Pembibitan dapat dilakukan di dalam polybag dan di dalam bedengan.
10.    Media tanam yang digunakan untuk pembibitan berupa campuran media tanah dan pupuk kandang.
11.    Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau menggunakan bibit yang telah dideder.
12.    Jarak tanam, umumnya 80 x 80 cm dengan pola berliku (zig-zag).
13.    Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk UREA dan pupuk KCl.
14.    Penyulaman dan penyiangan dilakukan untuk mengganti tanaman yang rusak dan memberantas gulma yang mengganaggu tanaman.
15.    Tahap akhir adalah pemberian mulsa dan peremajaan kebun.
16.    Mulsa berasal dari serasah jerami padi kering yang dihamparkan di sekitar lingkungan pertanaman.
17.    Pembudidayaan yang kedua adalah menggunakan Sistem Hidroponik.
18.    Hidroponik merupakan salah satu soilless culture/budi daya tanpa media tanah.
19.    Keuntungan budi daya Sistem Hidroponik adalah pemeliharaan lebih mudah, proses budi daya lebih bersih dan steril, tanaman lebih sehat, dan banyak keuntungan lainnya.
20.    Sistem Hidroponik berkaitan erat dengan greenhouse atau budi daya tanpa pestisida.
21.    Pembudidayaan Sistem Hidroponik yang pertama harus dilakukan adalah membuat lathhouse.
22.    Syarat lokasi Lathhouse antara lain harus terbuka dan mendapatkan cahaya matahari dari pagi hingga sore hari.
23.    Bentuk atap lathhouse bermacam-macam, diantaranya shed, gobel, monitor, dan kubah.
24.    Pilihan model dinding lathhouse terdiri dari 3 macam, yakni terbuka, setengah tertutup, dan tertutup penuh.
25.    Kerangka bangunan lathhouse dapat menggunakan bahan bambu, kayu, dan besi.
26.    Irigasi berfungsi sebagai jalur pemberian nutrisi dan sirkulasi air pada Sistem Hidroponik.
27.    Media tanam berfungsi sebagai tempat bernaung akar tanaman hidroponik dan untuk menyerap larutan nutrisi saat penyiraman atau penetesan.
28.    Salah satu jenis media tanam yang sesuai dengan persyaratan adalah arang sekam.
29.    Sebelum melakukan pembibitan lebih baik kita melakukan pembuatan larutan nutrisi terlebih dahulu.
30.    Bibit lidah buaya yang berkualitas dapat diperoleh melalui tiga cara.
31.    Sebelum proses penanaman, siapkan polybag berukuran 25 x 40 cm yang telah diisi dengan arang sekam dan telah ditata dalam lathhouse.
32.    Jaga agar bibit tanaman tidak stres akibat pemindahtanaman dan pengangkatan.
33.    Waktu tanam adalah saat udara mulai turun dan proses transpirasi serta evaporasi sudah menurun.
34.    Penyulaman dilakukan pada bibit yang mati, layu, dan patah.
35.    Terakhir adalah proses penyiraman menggunakan larutan nutrisi.











RANGKUMAN

Budi Daya Lidah Buaya

Pembudidayaan lidah buaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik. Sistem budi daya yang pertama adalah Sistem Konvensional. Budi daya Sistem Konvensional adalah budi daya yang menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Sistem budi daya ini banyak dilakukan di Indonesia.
Tahap awal dari pembudidayaan menggunakan Sistem Konvensional adalah pengolahan lahan. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara membajak tanah hingga kedalaman 30 cm dan menjadi gembur, membuat bedengan, serta memberikan kapur pada tanah yang memiliki pH rendah.
Pembibitan dilakukan dengan cara mengambil bibit dari anakan yang berada di sekitar induknya. Untuk mendapatkan bibit yang baik lakukan pendederan hingga akar terlihat kuat. Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di polybag atau di bedengan. Media tanam yang digunakan untuk pembibitan berupa campuran media tanah dan pupuk kandang.
Penanaman sebaiknya menggunakan bibit yang telah dideder dan dilakukan pada pagi atau sore hari, pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Jarak tanam pada waktu penanaman umumnya berjarak 80 x 80 cm dengan pola berliku (zig-zag).
Setelah melakukan penanaman, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman. Dalam masa pemeliharaan, kegiatan yang harus dilakukan adalah pemupukan, penyulaman dan penyiangan, pemberian mulsa dan peremajaan kebun. Pemupukan dilakukan agar tumbuhan mendapatkan nutrisi yang diperlukan yang tidak terdapat pada tanah. Pupuk yang biasa digunakan oleh petani lidah buaya, yaitu pupuk UREA dan pupuk KCl. Penyulaman dan penyiangan tanaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang rusak dan memberantas gulma. Pemberian mulsa (jerami padi kering) adalah untuk  menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga kestabilan suhu tanah.
Sistem budi daya yang kedua adalah Sistem Hidroponik. Sistem Hidroponik merupakan salah satu soilless culture/budi daya tanpa media tanah. Keuntungan sistem budi daya ini, adalah pemeliharaan lebih mudah, proses budi daya menjadi lebih bersih dan steril, dll. Sistem Hidroponik berkaitan erat dengan greenhouse/budi daya tanpa pestisida.
Pembudidayaan menggunakan Sistem Hidroponik yang pertama dilakukan adalah membuat lathhouse. Lathhouse adalah bangunan yang terbuat dari atap kaca dengan konstruksi yang semi permanen. Lathhouse harus dibangun di tempat terbuka dan mendapat cahaya matahari dari pagi hingga sore. Bentuk atap lathhouse dapat bermacam-macam, diantaranya shed, gobel, monitor, dan kubah. Model dinding lathhouse terdiri dari terbuka, setengah tertutup, dan tertutup penuh. Kerangka dapat menggunakan bahan bambu, kayu, dan besi.
Setelah membuat lathhouse, kita perlu melakukan pemasangan jaringan irigasi tetes (Drip Irrigation). Irigasi berfungsi sebagai jalur pemberian nutrisi dan sirkulasi air pada Sistem Hidroponik.
Langkah ketiga, yaitu pembuatan media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat bernaung akar tanaman hidroponik dan untuk menyerap larutan nutrisi saat penyiraman dan penetesan. Salah satu jenis media tanam yang sesuai dengan penanaman Sistem Hidroponik adalah arang sekam padi. Arang sekam padi berasal dari sekam padi yang dibakar hingga menjadi arang.
Sebelum melakukan pembibitan, ada baiknya untuk membuat larutan nutrisi terlebih dahulu. Keberhasilan sistem budi daya Hidroponik tergantung pada komposisi nutrisi. Larutan nutrisi perlu dibuat formula dasarnya terlebih dahulu sebelum digunakan.
Langkah keempat, yaitu pembibitan. Bibit lidah buaya dapat diperoleh dengan 3 cara. Pertama, bibit yang diperoleh dengan Sistem Hidroponik, kedua, bibit yang dibibitkan di bedengan, ketiga, bibit yang diperoleh melalui teknik kultur jaringan.
       Langkah kelima, yaitu penanaman. Sebelum melakukan penanaman, siapkan sebuah polybag berukuran 25 x 40 cm yang telah diisi media tanam. Kemudian, pindahkan tanaman dengan hati-hati agar lidah buaya tidak stres. Tanam lidah buaya saat suhu udara dan proses transpirasi serta evaporasi sudah menurun.
       Dalam masa pemeliharaan, lakukan penyulaman pada tanaman yang mati, layu, dan patah. Serta, lakukan penyiraman menggunakan larutan nutrisi secara rutin setiap hari.





DAGING LIDAH BUAYA




RESENSI BUKU

A.   Identitas Buku

Judul Buku                  : Meraup Laba dari Lidah Buaya
Penulis Buku                : Ir.Ajat Jatnika M.Sc. dan Ir.Saptoningsih M.P.
Jenis Buku                  : Buku Fiksi
Nama Penerbit                     : PT AgroMedia Pustaka
Cetakan dan Tahun Terbit  : Cetakan pertama, tahun 2009
Tebal Buku/Jumlah Halaman      : 120 halaman

B.Judul Resensi              : Budi Daya Lidah Buaya

Sinopsis                : Lidah buaya merupakan tanaman multimanfaat.Berbagai
 macam sektor industri membutuhkan lidah buaya
 sebagai bahan baku, diantaranya industri farmasi,
 kosmetika, serta produk olahan makanan dan minuman.
 Ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dari
 lidah buaya, yakni dengan membudidayakannya dan
 membuat berbagai macam produk olahannya.

 Buku ini memaparkan berbagai hal yang menyangkut
 lidah buaya, mulai dari informasi mengenai manfaat
 lidah buaya, sistem budi daya (konvensional dan
 hidroponik), pemeliharaan tanaman, pemanenan,
 pengolahan produk, hingga aspek pemasarannya. Buku
 ini dilengkapi juga dengan prospek laba dan analisis
 usaha berbisnis lidah buaya, baik budi daya maupun
 produk olahannya. Langkah awal untuk meraup laba
 sudah ada di genggaman anda, apakah anda siap
 mewujudkannya?

D.Keunggulan dan Kelemahan Buku

a.    Keunggulan Buku

·           Isi buku ini sudah cukup lengkap, mulai dari jenis tanaman, cara pembudidayaan, pengolahan, hingga aspek pemasaran.
·           Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan dipahami.
·           Disertai gambar-gambar agar pembaca lebih memahami pokok bahasan yang dibaca.
·           Disertai analisa bisnis dan pengolahan yang memilki peluang usaha.



b.    Kelemahan Buku

·           Tidak adanya penjelasan/pembahasan pada awal bab yang berguna untuk memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan yang sedang dibaca.
·           Tidak adanya pembahasan mengenai manfaat dari tanaman lidah buaya tersebut secara rinci.

B.   Kesimpulan      : Buku ini berisi hal-hal mengenai cara pembudidayaan lidah
                         buaya dengan menggunakan Sistem Konvensional dan Sistem
                   Hidroponik. Keunggulan dari Sistem Konvensional yaitu
                   pembudidayaannya tidak banyak memakan biaya dan hanya
                   memerlukan lahan yang luas. Sedangkan, keunggulan Sistem
                   Hidroponik yaitu pemeliharaan lebih mudah, proses budi daya
                   menjadi lebih bersih dan steril, serta tanaman lebih sehat
                   dan produktivitasnya lebih tinggi.
                      




                                     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar