JADWAL KERJA
TANGGAL
|
KETERANGAN
|
20 Februari 2010
|
Mencari
dan mendapatkan buku ilmu pengetahuan populer.
|
24 Februari 2010
|
Mencari
dan mencatat hal-hal pokok 5W 1H.
|
25-27 Februari
2010
|
Mencari
dan mencatat butir-butir pokok.
|
01-02 Maret 2010
|
Mencari
dan mencatat butir-butir pokok.
|
05-08 Maret 2010
|
Menyusun
rangkuman dari butir-butir pokok.
|
10-13 Maret 2010
|
Pengetikan
|
13 Maret 2010
|
Mencetak
(print)
|
created by :SURYANAWATI
HAL-HAL POKOK PADA
POKOK BAHASAN (5W 1H)
1.
Apa yang dibahas pada
bacaan tersebut?
Jawab: Tentang cara pembudidayaan tanaman lidah buaya.
2.
Siapa yang membahas
pada bacaan tersebut?
Jawab: Yang membahas yaitu penulis buku tersebut,
yaitu Ir.Ajat Jatnika
M.Sc. dan Ir.Saptoningsih M.P.
3.
Kapan hal tersebut
dibahas?
Jawab: Pada bulan November tahun 2009.
4.
Dimana hal tersebut
dibahas?
Jawab: Di buku “Meraup Laba dari Lidah Buaya” pada
cetakan pertama.
5.
Mengapa hal tersebut
dibahas?
Jawab: Karena penulis buku tersebut ingin
membagikan pengetahuannya
tentang pembudidayaan dan pengolahan
tanaman lidah buaya kepada
orang
lain.
6.
Bagaimana hal tersebut
dibahas?
Jawab: Hal tersebut dibahas
dengan cara membuat uraian-uraian mengenai cara pembudidayaan lidah buaya
dengan menggunakan Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik.
BUTIR-BUTIR POKOK PADA POKOK
BAHASAN
Butir-butir pokok / gagasan utama pada pokok bahasan,yaitu:
1.
Budi daya lidah buaya
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik.
2.
Budi daya lidah buaya
dengan Sistem Konvensional paling banyak dilakukan di Indonesia.
3.
Budi daya Sistem
Konvensional adalah budi daya dengan menggunakan media tanah.
4.
Pengolahan lahan
merupakan kegiatan yang harus dilakukan pertama kali saat memulai budi daya
lidah buaya.
5.
Pengolahan lahan
dilakukan dengan cara membajak tanah hingga kedalaman 30 cm dan menjadi
gembur,kemudian buat bedengan.
6.
Jika tanah memiliki pH
yang rendah maka perlu diberi kapur, sehingga pH tanah meningkat sekaligus
mempercepat kelarutan hara.
7.
Pembibitan dilakukan
dengan cara mengambil bibit dari anakan yang berada di sekitar induknya.
8.
Lakukan pendederan
untuk mendapatkan bibit yang baik.
9.
Pembibitan dapat
dilakukan di dalam polybag dan di
dalam bedengan.
10.
Media tanam yang
digunakan untuk pembibitan berupa campuran media tanah dan pupuk kandang.
11.
Penanaman sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari pada awal musim hujan atau akhir musim
kemarau menggunakan bibit yang telah dideder.
12.
Jarak tanam, umumnya 80
x 80 cm dengan pola berliku (zig-zag).
13.
Pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk UREA dan pupuk KCl.
14.
Penyulaman dan
penyiangan dilakukan untuk mengganti tanaman yang rusak dan memberantas gulma
yang mengganaggu tanaman.
15.
Tahap akhir adalah
pemberian mulsa dan peremajaan kebun.
16.
Mulsa berasal dari
serasah jerami padi kering yang dihamparkan di sekitar lingkungan pertanaman.
17.
Pembudidayaan yang
kedua adalah menggunakan Sistem Hidroponik.
18.
Hidroponik merupakan
salah satu soilless culture/budi daya
tanpa media tanah.
19.
Keuntungan budi daya
Sistem Hidroponik adalah pemeliharaan lebih mudah, proses budi daya lebih bersih
dan steril, tanaman lebih sehat, dan banyak keuntungan lainnya.
20.
Sistem Hidroponik
berkaitan erat dengan greenhouse atau
budi daya tanpa pestisida.
21.
Pembudidayaan Sistem
Hidroponik yang pertama harus dilakukan adalah membuat lathhouse.
22.
Syarat lokasi Lathhouse antara lain harus terbuka dan
mendapatkan cahaya matahari dari pagi hingga sore hari.
23.
Bentuk atap lathhouse bermacam-macam, diantaranya
shed, gobel, monitor, dan kubah.
24.
Pilihan model dinding lathhouse terdiri dari 3 macam, yakni
terbuka, setengah tertutup, dan tertutup penuh.
25.
Kerangka bangunan lathhouse dapat menggunakan bahan bambu,
kayu, dan besi.
26.
Irigasi berfungsi
sebagai jalur pemberian nutrisi dan sirkulasi air pada Sistem Hidroponik.
27.
Media tanam berfungsi
sebagai tempat bernaung akar tanaman hidroponik dan untuk menyerap larutan
nutrisi saat penyiraman atau penetesan.
28.
Salah satu jenis media
tanam yang sesuai dengan persyaratan adalah arang sekam.
29.
Sebelum melakukan
pembibitan lebih baik kita melakukan pembuatan larutan nutrisi terlebih dahulu.
30.
Bibit lidah buaya yang
berkualitas dapat diperoleh melalui tiga cara.
31.
Sebelum proses
penanaman, siapkan polybag berukuran
25 x 40 cm yang telah diisi dengan arang sekam dan telah ditata dalam lathhouse.
32.
Jaga agar bibit tanaman
tidak stres akibat pemindahtanaman dan pengangkatan.
33.
Waktu tanam adalah saat
udara mulai turun dan proses transpirasi serta evaporasi sudah menurun.
34.
Penyulaman dilakukan
pada bibit yang mati, layu, dan patah.
35.
Terakhir adalah proses
penyiraman menggunakan larutan nutrisi.
RANGKUMAN
Budi Daya Lidah Buaya
Pembudidayaan lidah buaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Sistem
Konvensional dan Sistem Hidroponik. Sistem budi daya yang pertama adalah Sistem
Konvensional. Budi daya Sistem Konvensional adalah budi daya yang menggunakan
tanah sebagai media tanamnya. Sistem budi daya ini banyak dilakukan di
Indonesia.
Tahap awal dari pembudidayaan menggunakan Sistem Konvensional
adalah pengolahan lahan. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara membajak tanah
hingga kedalaman 30 cm dan menjadi gembur, membuat bedengan, serta memberikan
kapur pada tanah yang memiliki pH rendah.
Pembibitan dilakukan dengan cara mengambil bibit dari anakan yang
berada di sekitar induknya. Untuk mendapatkan bibit yang baik lakukan
pendederan hingga akar terlihat kuat. Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di
polybag atau di bedengan. Media tanam
yang digunakan untuk pembibitan berupa campuran media tanah dan pupuk kandang.
Penanaman sebaiknya menggunakan bibit yang telah dideder dan
dilakukan pada pagi atau sore hari, pada awal musim hujan atau akhir musim
kemarau. Jarak tanam pada waktu penanaman umumnya berjarak 80 x 80 cm dengan
pola berliku (zig-zag).
Setelah melakukan penanaman, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan
tanaman. Dalam masa pemeliharaan, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pemupukan, penyulaman dan penyiangan, pemberian mulsa dan peremajaan kebun.
Pemupukan dilakukan agar tumbuhan mendapatkan nutrisi yang diperlukan yang
tidak terdapat pada tanah. Pupuk yang biasa digunakan oleh petani lidah buaya,
yaitu pupuk UREA dan pupuk KCl. Penyulaman dan penyiangan tanaman dilakukan
untuk mengganti tanaman yang rusak dan memberantas gulma. Pemberian mulsa
(jerami padi kering) adalah untuk
menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga kestabilan suhu tanah.
Sistem budi daya yang kedua adalah Sistem Hidroponik. Sistem
Hidroponik merupakan salah satu soilless
culture/budi daya tanpa media tanah. Keuntungan sistem budi daya ini,
adalah pemeliharaan lebih mudah, proses budi daya menjadi lebih bersih dan
steril, dll. Sistem Hidroponik berkaitan erat dengan greenhouse/budi daya tanpa pestisida.
Pembudidayaan menggunakan Sistem Hidroponik yang pertama dilakukan
adalah membuat lathhouse. Lathhouse adalah bangunan yang terbuat
dari atap kaca dengan konstruksi yang semi permanen. Lathhouse harus dibangun di tempat terbuka dan mendapat cahaya
matahari dari pagi hingga sore. Bentuk atap lathhouse
dapat bermacam-macam, diantaranya shed, gobel, monitor, dan kubah. Model
dinding lathhouse terdiri dari
terbuka, setengah tertutup, dan tertutup penuh. Kerangka dapat menggunakan
bahan bambu, kayu, dan besi.
Setelah membuat lathhouse,
kita perlu melakukan pemasangan jaringan irigasi tetes (Drip Irrigation). Irigasi berfungsi sebagai jalur pemberian nutrisi
dan sirkulasi air pada Sistem Hidroponik.
Langkah ketiga, yaitu pembuatan media tanam. Media tanam berfungsi
sebagai tempat bernaung akar tanaman hidroponik dan untuk menyerap larutan
nutrisi saat penyiraman dan penetesan. Salah satu jenis media tanam yang sesuai
dengan penanaman Sistem Hidroponik adalah arang sekam padi. Arang sekam padi
berasal dari sekam padi yang dibakar hingga menjadi arang.
Sebelum melakukan pembibitan, ada baiknya untuk membuat larutan
nutrisi terlebih dahulu. Keberhasilan sistem budi daya Hidroponik tergantung
pada komposisi nutrisi. Larutan nutrisi perlu dibuat formula dasarnya terlebih
dahulu sebelum digunakan.
Langkah keempat, yaitu pembibitan. Bibit lidah buaya dapat
diperoleh dengan 3 cara. Pertama, bibit yang diperoleh dengan Sistem Hidroponik,
kedua, bibit yang dibibitkan di bedengan, ketiga, bibit yang diperoleh melalui
teknik kultur jaringan.
Langkah kelima, yaitu
penanaman. Sebelum melakukan penanaman, siapkan sebuah polybag berukuran 25 x 40 cm yang telah diisi media tanam. Kemudian,
pindahkan tanaman dengan hati-hati agar lidah buaya tidak stres. Tanam lidah
buaya saat suhu udara dan proses transpirasi serta evaporasi sudah menurun.
Dalam masa
pemeliharaan, lakukan penyulaman pada tanaman yang mati, layu, dan patah.
Serta, lakukan penyiraman menggunakan larutan nutrisi secara rutin setiap hari.
DAGING LIDAH BUAYA
RESENSI BUKU
A.
Identitas Buku
Judul Buku : Meraup Laba dari Lidah Buaya
Penulis Buku : Ir.Ajat Jatnika M.Sc. dan Ir.Saptoningsih
M.P.
Jenis Buku : Buku Fiksi
Nama Penerbit :
PT AgroMedia Pustaka
Cetakan dan Tahun
Terbit : Cetakan pertama, tahun 2009
Tebal Buku/Jumlah
Halaman : 120 halaman
B.Judul Resensi : Budi Daya
Lidah Buaya
Sinopsis : Lidah buaya merupakan tanaman
multimanfaat.Berbagai
macam sektor industri
membutuhkan lidah buaya
sebagai bahan baku,
diantaranya industri farmasi,
kosmetika, serta produk
olahan makanan dan minuman.
Ada banyak cara untuk
mendapatkan keuntungan dari
lidah buaya, yakni dengan
membudidayakannya dan
membuat berbagai macam
produk olahannya.
Buku ini memaparkan
berbagai hal yang menyangkut
lidah buaya, mulai dari
informasi mengenai manfaat
lidah buaya, sistem budi
daya (konvensional dan
hidroponik), pemeliharaan
tanaman, pemanenan,
pengolahan produk, hingga aspek
pemasarannya. Buku
ini dilengkapi juga dengan
prospek laba dan analisis
usaha berbisnis lidah buaya,
baik budi daya maupun
produk olahannya. Langkah
awal untuk meraup laba
sudah ada di genggaman
anda, apakah anda siap
mewujudkannya?
D.Keunggulan dan Kelemahan Buku
a.
Keunggulan Buku
·
Isi buku ini sudah
cukup lengkap, mulai dari jenis tanaman, cara pembudidayaan, pengolahan, hingga
aspek pemasaran.
·
Bahasa yang digunakan
mudah dimengerti dan dipahami.
·
Disertai gambar-gambar
agar pembaca lebih memahami pokok bahasan yang dibaca.
·
Disertai analisa bisnis
dan pengolahan yang memilki peluang usaha.
b.
Kelemahan Buku
·
Tidak adanya
penjelasan/pembahasan pada awal bab yang berguna untuk memberikan penjelasan
mengenai pokok bahasan yang sedang dibaca.
·
Tidak adanya pembahasan
mengenai manfaat dari tanaman lidah buaya tersebut secara rinci.
B.
Kesimpulan : Buku ini berisi
hal-hal mengenai cara pembudidayaan lidah
buaya dengan menggunakan Sistem Konvensional
dan Sistem
Hidroponik. Keunggulan dari Sistem
Konvensional yaitu
pembudidayaannya tidak banyak memakan biaya
dan hanya
memerlukan lahan yang luas. Sedangkan,
keunggulan Sistem
Hidroponik yaitu pemeliharaan lebih mudah,
proses budi daya
menjadi lebih bersih dan steril, serta tanaman
lebih sehat
dan produktivitasnya lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar